Selasa, 19 April 2016

Kesedihan di Nevers

Nevers adalah kota unik di pedalaman Perancis, kota yang terletak di samping sungai Loire yang lebar dan berarus deras ini mungil, rural, dan senyap. Kendaraan yang lalu lalang pun tidak terlalu banyak. Pun sesekali bus turis yang nyasar membuat jalanan padat sementara waktu.

Di kota ini terletak biara Ordo Cinta Kasih, tempat St Bernadette tinggal dan menghabiskan hidupnya, setelah Gereja Notre Dame du Lourdes diresmikan. Di biara ini pun, beliau meninggal dalam usia yang masih belia, karena sakit asma.

Jenazahnya yang kemudian digali ulang untuk penyelidikan beatifikasi (diusulkan sebagai Beata, langkah sebelum dinyatakan sebagai Santa), diketemukan utuh seperti hanya tidur.

Dikatakan pada saat dibersihkan, sempat ada bagian wajah yang terkikis dan menimbulkan bercak di wajahnya, sehingga kemudian diputuskan untuk dililin untuk melindungi dari kerusakan lebih lanjut.

Sisi kanan altar yang menjadi rumah dari jenazah St Bernadette yang diletakkan di peti kristal dengan inisial ND.L (Notre Dame du Lourdes) ini pun kaca patrinya lebih gelap dengan nuansa biru, dibanding kaca patri lain di kapel kecil ini.

Adapun pengunjung dan peziarah dilarang untuk mengambil gambar jenazah St Bernadette demi menghormati beliau dan (logika saya) mencegah kerusakan lebih lanjut karena lampu blitz.

Tetapi saat menunggu giliran Misa pagi iti, beberapa orang di group kami, mencuri-curi mengambil gambar. Juga dengan blitz. Saat itulah hati yang terasa teriris. Bahkan demi exist dan bukti pernah melihat jenazah yang sungguh utuh, orang mengorbankan melanggar kesucian seorang Santa.

Apakah manusia benar-benar harus melihat bukti baru percaya, dan bukan hanya melihat dengan mata iman. Bukankah Yesus sendiri berkata "Berbahagialah yang tidak melihat, namun percaya"

Nevers, 18 April 2016

Tidak ada komentar: