Kamis, 14 April 2016

Buongiorno Papa Francesco

Buongiorno, Papa Francesco!!

Thank you for the beautiful audition this morning. Baru kali ini aku melihat langsung lautan manusia berjejal-jejal ingin bertemu denganmu. Mungkin cuma bisa dibandingkan Jokowi saat Pilpres.

Bedanya, Jokowi butuh dukungan, jadi orang-orang datang menyatakan dukungan dengan kerja gratis, baik itu menyanyi, mengkoordinir, dll.

Kalo Bapa Paus? Aku yakin Bapa gak butuh dukungan. Justru Bapa yang mendukung kami. Bukan aneh, tetapi Engkau mendukung kami untuk waras dalam beragama. Bahwa kemanusiaan lebih penting dari kebenaran ritual, dan tafsir ayat. Bahwa kita menjadi wajah Bapa di surga, Boss besar kita.

Terima kasih sudah menyapa kami, yang mungkin rada minder karena berkulit coklat dan berasal dari negara kere. Engkau tidak membeda-bedakan umatmu yang tersebar di seluruh dunia.

Papa Francesco, terima kasih pula memilihkan Injil Matius yang dibacakan bergantian dalam 8 bahasa, antara lain : Perancis, Inggris, Jerman, Spanyol, Italia, bahkan Arab. Ya. Arab... bahkan dari bangsa yang "katanya" membenci Engkau.

Injil yang kau pilih menunjukkan Kerahiman Ilahi, bahwa saat pagi hari, apapun masalahmu , suatu hari akan terangkat dari pundakmu. Matius pun, pemungut cukai, meninggalkan pekerjaannya dan mengikutiNya. Bukan karena Ia menjanjikan harta berlipat ganda. Tetapi dengan menunjukkan bahwa pendosa pun diterima.

Dalam hingar bingar perjumpaan denganmu, yang sudah di skala otaku bertemu superstar idola, aku tidak tahu lagi mana yang bagi hatiku lebih penting...

Foto close up kala engkau lewat kah?

Atau sapaanmu agar kami menanggapi ajakan Tahun kerahiman ilahi dengan berpaling kepadaMu dan menerima saudara-saudara yang berdosa dengan sentuhan kasih?

Roma, Rabu 13 April 2016
Pasca audisi umum dengan Paus Fransiskus

Tidak ada komentar: