Rabu, 14 Januari 2015

Proses Perpanjang Paspor

Jangan kaget kalo kali ini gue bukan ngomongin mengenai pemikiran gue, karena kali ini gue pengen share mengenai proses pembuatan / perpanjangan paspor yang akan kita hadapi 4.5 tahun sekali. Kenapa bukan 5 tahun? Karena kalo mau kemana-mana, minimum paspor harus berlaku 6 bulan ke depan. Jadi sesungguhnya masa berlaku paspor kita itu hanya 4.5 tahun (logika maksa tapi nyata).

Karena waktu pembuatan paspor terakhir itu, kita lakukan borongan, yaitu gue dan trio kwek-kwek, maka gue bertekad untuk saat perpanjangannya juga barengan. All-for-one, one-for-all!!! ... Jadilah mulailah gue nge-browse tentang pembuatan paspor (yang katanya) bisa on-line.

Jadi ini yang gue ketemukan: pergilah ke situs https://ipass.imigrasi.go.id:8443/xpasinet/faces/InetMenu.jsp untuk mulai mendaftar secara online.

Di situs tersebut pilihlah Pra Permohonan Personal (whatever that means, maksudnya individu dan registrasi awal) di kolom sebelah kiri. Dan akan muncul halaman sebagai berikut:


Nah... sekarang saat langkah besarnya... yaitu mengisi semuanya dengan data yang valid. Soalnya semua kolom harus diisi. Kecuali nomor rekomendasi Kemenaker untuk TKI. Tadinya gue pikir ini piece of cake. Dengan map surat-surat dan paspor lama di depan komputer, gue mulai isi satu per satu. Dan seperti yang bisa ditebak, saat selesai dan klik Lanjut, dia gak lanjut ke mana-mana alias diem aja di laman tersebut.... (GRRRHH!!!)

Nah, baru tahu ternyata Google Chrome kayaknya gak support dengan aplikasi di imigrasi ini. Akhirnya karena penasaran (tadinya mau pake Mozilla, tapi gue pikir, orang Indonesia kan maunya standar, ini pasti pake Microsoft Explorer) akhirnya gue pake Microsoft Explorer, dan memang terbukti, apabila ada data yang belum lengkap, maka berwarna merah. Ada juga keterangan di bawah kolom yang kita isi.

Untuk perpanjang dan pembuatan paspor biasa 48 halaman, akan ada pilihan Paspor 48h biasa atau e-paspor 48h. Pilihlah e-paspor. Lebih mahal sih, tapi keuntungannya, bisa ke Jepang tanpa visa (Halah, Sien, kayak bakal ke Jepang aja) *facepalm*.... Buktinya di sini. Kalo info itu gak bener, elu tuntut artikel itu aja, jangan gue. Gue orangnya mudah percaya walaupun gak melihat, sesuai dengan semangat Thomas, murid Yesus #apeu...

Trick lain adalah... gak semua kantor imigrasi bisa membuat e-paspor.... Bisa sih... tapi harus walk-in. Jadi kombinasinya adalah paspor biasa dengan registrasi on-line, atau e-paspor dengan registrasi walk-in #ealah .... Jadi kita setengah canggih... karena bangsa Indonesia memang bangsa setengah-setengah....

Tadinya, karena harus memboloskan anak-anak dari sekolah, gue berencana mencari lokasi kantor imigrasi terdekat dari rumah, yaitu Kantor Imigrasi Kelas II Depok atau Kantor Imigrasi Kelas II Bogor masing-masing sekitar 50km dari rumah, menurut Google Maps,   Ternyata di dua kantor tersebut gak bisa membuat e-paspor dengan registrasi on-line. Jadilah akhirnya gue bikin di Kanim Kelas I Jakarta Utara yang bisa e-paspor dengan registrasi on-line.

Trick lainnya adalah, karena gue mendaftarkan 4 orang (gue + trio kwek-kwek), gue awalnya berniat mempool di 1 email yang regular gue pake. Ternyata 1 email cuma bisa dipakai untuk 1 orang. Akhirnya keluarlah semua email gue (untung masih cukup) ...

Selain itu, di kolom paling bawah ada Nomor Identitas. Untuk orang dewasa yang sudah punya KTP lumayan straight forward, Pilih KTP, isi no KTP, isi tempat dikeluarkan, tanggal dikeluarkan dan tanggal kadaluwarsa.  Buat anak-anak yang belum punya KTP... (mulai bingung)... ada pilihan NIK, Akhirnya gue pake aja NIK dan diisi NIK yang ada di Kartu Keluarga dari Kecamatan.  Selain itu, KK kan gak punya masa berakhir. Tapi kalo gak diisi kolomnya, gak bisa lanjut. Akhirnya gue tembak aja, suatu tanggal di masa depan. Dan sukses bisa lanjut.

Halaman berikutnya jauh lebih mudah, karena kalo nggak diisi pun gak membuat dia gak bisa lanjut. Tampilannya sebagai berikut:


Cukup isi alamat rumah dan telepon, serta data orang tua ngawur dikit juga gak papa. Alamat rumah dan nomor telepon pun bisa dipakai berulang-ulang untuk gue dan trio kwek-kwek. Tapi untuk yang di halaman awal menyatakan status kawin, WAJIB mengisi nama suami/istri.

Setelah lanjut lagi, muncul halaman sbb:


Keindahannya adalah... pembayaran dilakukan di depan di Bank BNI. Jadi hari H gak usah tenteng-tenteng uang untuk membayar biaya pembuatan paspor. Termasuk konfirmasi hari apa saja kita bisa datang.  Setelah memasukkan kode di bawah, lanjut lagi. Selesai.

Tinggal nunggu email.... Tampilan emailnya sbb:


perhatikan link biru yang ada di email, itu adalah konfirmasi yang harus kita lakukan setelah membayar biaya pembuatan paspor. Adapun untuk proses pembayarannya di Bank BNI, data ada di attachmentnya:


Jadi ingat ya, kalo udah terima email, segera print attachmentnya, ke bank dan bayar. Setelah itu, klik link yang ada di badan email.

Nah sementara sampai segitu keribetan gue dari tadi pagi. Mungkin nanti habis mandi gue ke Bank dan coba lihat prosesnya. Nanti gue laporin lagi juga proses ngantri di Kanim Jakut.

Good luck buat yang paspornya mau expired. Semoga sukses dengan registrasi on-line yang rada-rada tricky dan mendapatkan e-paspor yang diidam-idamkan.... AMINNN....

Tulisan jilid 2 nya udah gue bikin di sini ya: http://siennysentosa.blogspot.com/2015/01/proses-perpanjang-paspor-jilid-2.html sila baca, renungkan, dan amalkan....

Tidak ada komentar: