Senin, 08 September 2014

Anjing dan Tu(h)annya

Tetangga belakang punya anjing Beagle yang selalu diikat di depan rumahnya.  Anjing ini mirip hush puppies,  tp telinganya gak selebar dan gak seletoy hush puppies.

Walau anjing ini diikat,  dan jarak dari tembok rumah tempat dia diikat ke jalan kira-kira 4 meter,  setiap kali gue lewat,  baik sendirian maupun dengan anak-anak,  dia selalu menggonggong dengan hebohnya. 

Mungkin dia merasa terganggu karena gue berjalan lewat-lewat sambil lihat-lihat (untuk melatih kepo).  Padahal gue gak berusaha mendekat.  Cuma melihat dari jauh aja.

Hari ini,  waktu gue lewat,  ownernya kebetulan ada di depan,  lagi ngosek teras.  Saat gue lewat,  anjing ini melihat ke gue,  trus ke tuannya,  seakan2 menunggu reaksi tuannya,  apakah dia harus menggonggong ke gue atau nggak.

Dan karena tuannya indifferent terhadap gue yg lewat-lewat dengan piyama bermotif hati-hatian gue,  Beagle itu diam,  gak menggonggong.

Jadi ingat dengan pemeluk agama tertentu yg juga sering 'menggonggong'  untuk membela Tu(h)annya, walaupun orang lain gak ngapa-ngapain dan asyik dengan urusan sendiri,  mungkin mereka adalah yang merasa gak secure karena gak dekat dengan Tu(h)annya. 

On the other hand,  yang dekat dengan Tu(h)annya akan cuek aja,  gak perlu pake acara menggonggong membela Tu(h)annya karena mereka yakin,  Tu(h)annya bisa membela diri sendiri,  bahkan membela mereka apabila ada hal buruk yang terjadi.

2 komentar:

I Lung mengatakan...

Wuih. Dalam. hehehe. But I agree with what you said.

Sienny Sentosa mengatakan...

Hehehe.. Such a cute but insecure dog...