Selasa, 10 Mei 2016

Makna Reuni

Belakangan group whatsapp SMP/SMA kami meriah, sejak adanya rencana Reuni 25 tahun kelulusan SMA (iya, gue tua. Diem nape?)


Selain dibentuk kepanitiaan untuk hari H yang menentukan dari dekor hingga layout, juga ada koorinator per lokasi untuk yang tugasnya mencari alumni di sekitar kota/negara tersebut.


Maklum, walaupun SMA kita di Surabaya, tapi alumninya tersebar seluruh Indonesia, bahkan di berbagai kota di manca negara. (Sombong dikit boleh, kan?! Kapan lagi gitu loh!)


Dan sebagai orang yang ditunjuk sebagai koordinator Jakarta, mulailah aku bergerak dengan menuliskan nama-nama teman yang diingat-ingat kemungkinan ada di Jakarta.


Beberapa nama memang kita sering chat, beberapa lagi aktif di whatsapp group. Tetapi challenge terbesar adalah mengajak dan mendata teman-teman alumni yang silent reader, maupun yang silent beneran (alias gak ada kabarnya).


Memang group whatsapp kita itu kalo dipikir-pikir isinya pada orang bawel. Dalam kondisi ramai, ditinggal beberapa jam, chatnya bisa mencapai ribuan. (SUWER!! Tanyain para pelaku kalo gak percaya!)


Dan saat menghubungi kembali teman-teman yang silent, dan tidak aktif di social media, barulah kita ngobrol hati ke hati. Tentang keluarga dan anak-anak yang susah ditinggal, tentang pendidikan anak-anak, tentang belajar melepaskan anak-anak seperti melepaskan anak panah (tercantum di sajak Khalil Gibran).


Juga ada kisah tentang kesulitan di tempat kerja, juga tentang orang tua kami yang menua, dan segala problem kesehatannya.


Di situlah aku sadar. Reuni bukanlah saat tubuh kita hadir di tempat yang sama.
Makna reuni yang terdalam justru adalah saat kita berbagi mengenai kehidupan sekarang, menyetem ulang dawai-dawai kehidupan kita supaya menghasilkan nada yang sama, bersimpati pada permasalahan yang sama, menjadikan permasalahan orang lain menjadi anugerah yang kita olah sebagai doa-doa kita. Mengejar dan menyelaraskan apa yang tertinggal dari 25 tahun yang lalu.


Bahkan pada saat fisik kita berjauhan.


Cibubur, 10 Mei 2016

 credit image by Addy Widjaja... yang sekelas di kelas gila IIA1.1

Tidak ada komentar: