Jumat, 26 Juni 2015

Lombok Trips: the Hotels: Novotel Mandalika Beach Resort

Seperti yang gue sempet bilang di tulisan sebelumnya, ada banyak pilihan akomodasi di Lombok.  Mulai dari hotel berbintang yang bertebaran di Senggigi (dan 1 di Pantai Kuta di selatan),  type resort di pulau2 sekitar (gili artinya pulau),  ataupun menginap di tenda di Rinjani.

Nah, kali ini gue ngomongin hotel yang kita kemarin tinggali selama dalam perjalanan liburan ke Lombok.

Yang pertama adalah Novotel Mandalika Beach Resort di Pantai Kuta.  Hotel ini sudah ada sejak pertengahan 1990-an, tapi masih well-maintained. 

Pantai Mandalika yang bersebelahan dengan private beach Novotel ini ternyata adalah lokasi Festival tahunan Bau Nyale yang termahsyur.  Tulisan detail mengenai Bau Nyale bisa dibaca di Legenda Putri Mandalika.

Novotel ini satu-satunya hotel berbintang di Selatan Lombok.  Hotel berbintang lainnya ada di kawasan Senggigi.  Dengan pindahnya Bandara Lombok dari Mataram ke Praya,  maka hotel ini sangat diuntungkan karena jadi dekat bandara. 

Novotel designnya naturalis.  Atap2 dari ijuk meniru rumah asli Lombok yang didiami suku Sasak.  Dominasi warnanya pun terracota.  Selain cottage2 yang berpenampilan tradisional dengan interior modern,  ada 1 main building terdiri dari 3 lantai kamar. Yang kami tinggali,  kebetulan adalah connecting room.  Uniknya,  antara 2 pintu connecting room,  ada 1 pintu luar yg common.  Jadi praktis banget yang bepergian dengan keluarga atau teman dalam group sedang 4-6 orang. 

Kamar mandinya modern,  dan jendelanya bay window dengan cushion yg bisa ditiduri orang dewasa. Jadi kalo pergi ber 3, gak usah nambah spring bed. 

Novotel punya private beach yang tekstur pasirnya seperti pantai Kuta,  yaitu pasir merica warna beige.  Saat sore hari air surut dan terlihat dibawahnya banyak karang.  Gak terlalu sesuai untuk berenang.  Pantai-pantai di Lombok punya titik pasang dan surut yang lumayan dramatis.  Saat surut,  kita bisa dengan mudah berjalan kaki meniti karang menuju batu karang yang menjorok ke tengah laut.  

Pantai ini buat gue adalah pantai simalakama.  Karena kalau sendal gak dipakai,  karang-karangnya tajam.  Kalau sandal dipakai,  pasirnya ambles saat diinjek sehingga sendal kita masuk ke pasir dan lepas dari kaki (akhirnya hilang).  Misalnya punya Jonathan  sendalnya hilang masuk ke pasir di tepi laut.  (Aneh tapi nyata). 

Yang nyaman buat duduk-duduk adalah bale bengong yang terjajar rapi di pantai menghadap  ke laut.  Pas buat ngadem saat matahari terik menyengat. 

Novotel juga punya program pemberdayaan UMKM,  dengan cara memberi tempat gratis kepada para pedagang kerajinan tradisional untuk berjualan kain tradisional,  asesoris,  dan T-shirt bertuliskan Lombok,  dst.  Lokasi  yg disediakan di dekat bale bengong. Dengan syarat mereka gak boleh memaksa dan mengganggu turis.  

Menurut gue ini solusi win-win,  karena pedagang di Lombok itu gigih banget ngintilin kita  sampai kita ngeri. 

Untuk makanan,  karena mereka jauh dari mana-mana,  disarankan makan di dalam hotel saja.  Memang sih rada mahal,  tapi kalau jauh..  Mau gimana lagi?  Ya nggak? 

Bbq dinner buffet Rp. 200.000++/orang dewasa.  Tapi lumayan worth buat big eater.  Kalau nggak,  bisa pilih a la carte dari menu mereka.  

Breakfast included dalam harga yg kita ambil karena kita gak mau ribet.  

Setiap sore jam 17.00 ada welcoming cocktail buat tamu2, dengan canape.  Jangan harap bisa kenyang. Pop corn dan gulali harus bayar 10.000. 

Buat yang bukan  busy travelers,  bisa ikut free day excursion dari Novotel.  Misalnya belanja ke pasar, monkey forest.  Gue sendiri sempat ngikut yoga dan baru tau belakangan kalo kena Rp.  100.000/orang. Dan btw,  cuma kita yg bukan orang asing.  Hehehe.... 

Novotel selalu punya daily schedule untuk excursion begini. Dan caranya seru-seru.  Jadi bener-bener berasa resort.  Kaga usah keluar-keluar juga bisa.  Jalan kaki ke Pantai Seger (dibaca é taling,  bukan e pepet),  Bukit Seger,  Pantai Mandalika,  semua within walking distance.

Kolam renangnya menghadap laut  menimbulkan efek infinity pool.  Antara kolam renang dan pantai,  ada lapangan beach volleyball.  Nah serunya,  kalau pagi,  ada kebo menarik bajak utk meratakan tanah..  Hehehe... 

Ternyata benar instinct gue.  Sebenarnya Indonesia itu bangsa pemuja kerbau...  Hehehe..  Minangkabau,  Toraja,  NTT,  NTB,  semua mensyaratkan kerbau sebagai hewan yang mempunyai peran penting dalam kebudayaan suku-suku nusantara... 

Nanti lanjut cerita ttg asal usul kata Lombok ya..  






Tidak ada komentar: