Kamis, 06 Agustus 2015

Driving on the Right Lane

Perbedaan mendasar antara mengendarai mobil di Indonesia, dan mengendarai mobil di Canada adalah di kita setir sebelah kanan mobil dan lajur yang dikendarai lajur kiri. Di Canada (dan Amerika), setir ada di kiri mobil, dan lajur yang dikendarai lajur kanan.

interior Ford Expedition Max -- setir kiri


Hal yang bertolak belakang ini membuat nyetir di Canada menjadi ngeri-ngeri sedap.  Masalahnya, terakhir kali gue nyetir di lajur kanan ini adalah ... yah... 2 dasawarsa alias 20 tahun lalu... alias nyaris separo umur gue... (iyeeee... gue tuaaa).... Sedangkan my 2nd driver, yaitu suami tercinta... TIDAK PERNAH nyetir di lajur kanan.


Satu hal yang menarik adalah SIM lokal Indonesia sudah cukup untuk menjadi SIM selama di Canada, termasuk untuk rental mobil. Tidak perlu bayar tambahan untuk membuat SIM Internasional. Yang penting, tertulis dalam huruf Latin. Jadi warga India, Thailand, China, Rusia dll yang tidak menulis dalam huruf Latin, yes, you need to apply for International Driver Licence.


Adapun di Indonesia, walaupun semuanya tertulis dengan bahasa Indonesia, di bagian atas tertulis DRIVING LICENSE. And that's enough. Bahkan mereka juga kaga akan ngerti apa itu A dan C. Tapi jangan coba-coba nyetir mobil kalo cuma punya SIM C ya... bener loh!!

contoh SIM Indonesia dari www.rachmatalamsyah.com

Nah... karena kemarin itu kita perginya rame-rame ber 16, maka mobil yang ditawarkan adalah Ford Expedition Max yang terdiri dari 3 baris + bagasi yang roomy. Muantap memang. Apalagi buat orang Indonesia yang kopernya aja seperti pengungsi. (Padahal pengungsi mah gak mungkin bawa koper logikanya... ya kan?). Tapi.... Efek sampingnya.... ya... mobil ini ukurannya gedhe... segedhe gabon....

Bandingannya begini,
Toyota Alphard            Lebar: 1830mm   Panjang: 4850mm
Ford Expedition Max   Lebar: 2332mm   Panjang: 5608mm

Krasa banget kan gedhenya... padahal Alphard aja gue gak pernah nyetir (iyee... karena gak punya)...


Jadilah sepanjang perjalanan itu isinya adalah kehebohan antara gue dan suami gue. Saat gue nyetir, suami gue yang heboh memberi petunjuk seperti Binagraha. Saat suami nyetir, dia heboh menanyakan apakah dia nyetirnya udah benar atau belom.  Contoh percakapan selama nyetir adalah sbb.:

"Sien, gue nyetirnya terlalu kanan gak?"
"Sien, elu terlalu kanan nyetirnya"
"Sien, jangan kenceng-kenceng nyetirnya, tenang aja"
"Sien, jangan deket-deket sama mobil depan!!"
"Sien, ini kalo belok kanan boleh langsung atau nunggu lampu merah?"
"Sien, kalo lampu ijonya kedip-kedip, gue harus berhenti gak ya?"
"Mama, Sienny jangan diajak ngobrol dulu"
"Anak-anak jangan ribut di belakang, Mommy gak bisa konsentrasi"
"Heh! Anak-anak suaranya bisa kecilan gak?"
"Sienny gak boleh ikut liat kiri kanan"

.....#lah... jadi curcol....

Anyway... setelah semua kehebohan itu, kita toh sukses menaklukkan tantangan baru, nyetir di negara orang yang berlawanan arah dengan kita sejauh 354km+48 nautical mile, dengan selamat (walaupun penuh ketegangan seperti nonton film The Raid--tanpa MadDog tentunya).  Dan kita menjadi stronger team (or at least I hope so).

Yang paling apes adalah, karena ketidaktahuan gue (alias ketololan gue), gue hooh-hooh aja saat kendaraannya diupgrade, ternyata dikenain tambahan biaya upgradenya yang nilainya 2x lipat dari harga awal. Jadilah kita melongo saat membayar karena semua paperworks gue yang tanda tangan (akibat adik gue flightnya terhambat Gunung Raung meletus).

Tapi saat itulah adik gue bilang: "Saat kita traveling, kita selalu memulai hari dengan berdoa -- Tuhan berkatilah kota ini -- .... Gue yakin, saat kita merasa ditipu/dimahalin, ini cara Tuhan memberikan berkat kepada kota ini, melalui kita"...   Amen, brother... Amen... You're amazing...


Kenangan unik - Vancouver Trip
18-20 & 27-29 July 2015

Tidak ada komentar: